Apa yang harus dikatakan kalau kita sepakat dan mendukung suatu cause atau tindakan tertentu, tapi kita sama sekali tidak bisa ikut turun tangan secara langsung ? Itu adalah Saya. Namun, saya menolak untuk dikatakan pengecut. Masalahnya ini menyangkut keberadaan para fundamentalis agama yang berkoar-koar mem-bully seseorang yang berdiskusi dengan mereka secara rasional di FB.
Alasan saya tidak bisa (atau mau) turun tangan ikut serta secara langsung adalah saya tidak kuat. Demi kesehatan mental saya yang harus melakukan banyak pekerjaan, saya putuskan untuk menghindar, tapi sembari bersyukur karena masih ada orang yang mau melayani mereka. Iya betul, saya mendukung upaya counter ke upaya bully yang sebenarnya ingin menang sendiri berdasarkan penafsiran agama yang picik. Semua orang memiliki daya tahan psikis yang berbeda, yang disebabkan oleh macam-macam hal. Passion for the truth Saya sebenarnya terpanggil, tapi saya memilih tak bergeming. Semoga teman Saya itu diberi kekuatan dan keselamatan.
Dalam situasi seperti itu, sulit untuk dibayangkan akhirnya seperti apa. Tegaknya wibawa rasionalitas barangkali tidak harus ditandai dengan kemenangan, tapi cukup memberi sinyal kepada dunia bahwa yang menafikan akal sehat akan selalu mendapatkan lawan. Itu saja cukup (sampai suatu ketika mungkin akan dianggap tidak cukup).